Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi bersama Aksi Pangan menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk pembentukan Sentra Pelatihan Terpadu Budidaya Lebah Madu, pada hari Selasa 5/7.
Penandatangaan dilaksanakan di Gedung Karakter oleh Ir. Yusral Tahir, M. Agr sebagai Kepala Pusat PPMKP Ciawi dan Amaliah Ekasari, S.P sebagai Ketua Yayasan Berkah Amanah Indonesia yang menaungi Aksi Pangan Indonesia.
Seperti yang disampaikan Direktur Eksekutif Aksi Pangan Indonesia, Astrid Wahono, kerja sama ini dibangun dengan tujuan untuk memasyarakatkan madu sebagai salah satu nutrisi yang terdapat di meja makan keluarga. “Tingkat konsumsi madu di Indonesia masih rendah, hal ini disebabkan karena masyarakat umumnya menganggap madu hanya sebagai kebutuhan sekunder. Selain itu, daya beli masyarakat juga masih lemah lantaran harga madu yang cukup mahal. Padahal madu bisa menjadi salah satu nutrisi pencegah stunting.”
“Oleh karena itu, kami bersyukur dapat bekerja sama dengan PPMKP Ciawi untuk pengembangan sentra pelatihan ini. Disebut sebagai sentra terpadu, karena peserta tidak hanya diberikan pelatihan, tapi juga akan diberikan pendampingan usaha. Selain itu, peserta juga dapat melihat dan mempelajari langsung hal-hal yang menunjang budidaya lebah madu. Mulai dari persiapan, pengenalan pakan dan predator, budidaya, hingga panen madu, pengemasan dan pemasarannya. Sehingga setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat mengusahakan madu secara mandiri.” Imbuhnya.
Budidaya lebah madu diyakini menjadi salah satu usaha pertanian yang bernilai ekonomis. Pasar domestik dan mancanegara masih terbuka sangat luas karena kebutuhan madu di Indonesia 70%nya masih dipenuhi dari impor.
Ir. Yusral Tahir, M.Agr menyebutkan, sentra ini tidak hanya untuk peserta pelatihan saja namun juga terbuka untuk masyarakat umum yang hendak mempelajari budidaya madu. “Salah satu program di PPMKP Ciawi adalah pelatihan mempersiapkan masa pensiun bagi para pegawai baik instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta. Mempersiapkan masa pensiun ini menjadi krusial, karena para calon pensiunan yang sebelumnya berprofesi sebagai pegawai belum terbiasa untuk menjalankan usaha. Melalui Sentra Pelatihan Budidaya Madu ini, harapannya para calon pensiunan dapat mempersiapkan masa purna baktinya dengan lebih baik, salah satunya dengan mengusahakan budidaya lebah madu. Selain bernilai ekonomi tinggi, juga bisa dikonsumsi sendiri untuk gizi keluarganya.”
PPMKP CIawi selalu terbuka bagi siapa saja yang hendak memanfaatkan sarana yang ada terutama untuk pembelajaran manajemen, kepemimpinan, dan informasi pertanian. Yusral Tahir menambahkan, “PPMKP Ciawi memliki sarana belajar dan penunjang yang lengkap. Dengan sentra pelatihan terpadu ini, peserta tidak hanya belajar teorinya di dalam kelas, tapi juga bisa langsung praktek dan melihat langsung proses budidayanya, tanpa harus pergi ke tempat lain, semua ada di sini.”